Friday, September 4, 2015

Be Happy! Happy!! : Hubungan Harmonis di Dalam Layar

ViralBrothers Erik dan Lady Domisha (tubeid.net)

by pandu pramudita

Dalam masa lampau, pada masa kini, dan yang akan datang, manusia dikenal dalam hubungan antar mereka. Siapa diri mereka adalah sebuah identitas yang kompleks antara dirinya dengan manusia-manusia di sekitarnya. Menjalin hubungan dengan manusia lain adalah membangun identitas atas dirinya. Terlebih jika manusia itu membangun hubungan lebih dalam. Menjalin hubungan lebih dalam adalah sebuah pemberian makna pada hubungan yang mereka jalin, baik itu kekasih, teman, sahabat, saudara, sekalipun itu adalah musuh, adalah hubungan-hubungan yang memberikan sebuah arti dalam tindakan yang akan mereka atau yang sedang mereka lakukan, dan siapa mereka di antara hubungan itu maka akan terlihat dan dirasakan secara lebih nyata. 

Erik dan Domisha, sepasang kekasih yang keduanya memiliki vlog masing-masing, dimana vlog yang mereka miliki menyajikan video-video dari aktivitas-aktivitas yang mereka lakukan sehari-hari dalam kehidupan mereka, baik kehidupan masing-masing maupun saat bersama. Komedi, saya rasa tidak, meski dalam video-video mereka lebih banyak hal yang membuat saya tersenyum dan tertawa. Saya tidak tahu apakah mereka sudah menikah atau belum, yang saya tahu dari video tersebut adalah kehidupan bersama dalam satu ranjang. Mereka adalah orang Ceko (Czech Republic). Selain terkadang mereka memperlihatkan bendera di pipi mereka, juga terkadang mereka menggunakan bahasa yang saya tidak mengerti, mungkin itu adalah bahasa ibu mereka. Namun, secara umum mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Saya menangkap bahwa mereka sudah memikirkan bahwa target penonton (viewer or follower, or subcriber, or whatever is that) adalah lintas internaional, dikonsumsi menyeberang negara, termasuk saya di Indonesia. Bahwa resolusi mereka sangat jelas untuk going international, karena tampak ketika mereka berusaha berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris, dan di satu kesempatan Erik juga mengutarakan bahwa dia dapat berbicara berbahasa inggris dengan baik karena ada Domisha yang menjadi lawan berbicara, meski terkadang mereka menyebut kata sapaan ketiga maupun kedua dengan terbalik, misal Erik menyebut Domisha dengan “Him” atau Domisha menyebut Erik dengan sapaan “She” sedang sapaan tersebut bukan karena disengaja dan mereka secara langsung mengoreksi satu sama lain, kemudian mereka memperbaiki bahasa mereka masing-masing.

Where are they from? Erik dan Domza, seperti yang saya utarakan sebumnya, adalah orang Republik Ceko. Namun, bukan itu yang saya maksudkan ketika saya mengutarakan darimana asal mereka. Viralbrothers dan Lady Domisha, adalah dua vlog yang mereka buat dalam internet, yang menyajikan video-video, dimana video-video tersebut terkoneksi dengan sebuah web besar, yaitu youtube. Viralbrother adalah vlog yang dibuat oleh Erik sedang Lady Domisha adalah vlog yang dibuat oleh Domisha. Secara umum, kedua vlog ini menayangkan video-video yang mereka ambil dari kehidupan sehari-hari mereka, seperti apa yang mereka lakukan, apa yang mereka kenakan, apa yang mereka makan, dan apa yang mereka rasakan. Lebih dari itu, kehidupan sehari-hari yang kemudian saya utarakan melampaui apa yang menjadi tangkapan dalam indera tapi dalam makna, suatu hal yang berada dalam penampakan yang mereka lakukan di kehidupan sehari-hari.

Secara realita, Erik dan Domisha memiliki vlog masing-masing dan memiliki penggemar masing-masing juga namun jika sebuah pertanyaan mungkin diungkapkan, siapa itu Erik dan siapa itu Domisha, maka jawabannya adalah Erik adalah Domisha dan Domisha adalah Erik, dan jika pertanyaan selanjutnya adalah siapa mereka, maka mereka adalah keluarga atau sepasang kekasih. Dalam masing-masing vlog mereka, dimana video-video yang mereka unggah, adalah tiada perbedaan antara siapa yang membuat dan siapa yang mengunggah, karena siapapun itu, dalam video tersebut saya bisa melihat keduanya dalam satu sosok, ketika Viralbrother mengunggah video, saya dapat melihat Domisha, bukan hanya sosok orang dalam arti fisik, tetapi dalam pribadi Erik saya masih tergambar sosok Domisha, dan juga berlaku sebaliknya. Namun, berbeda cerita ketika salah satu dari mereka mengunggah video saat-saat mereka bersama, saling jahil-menjahili, saling melempar romantika, bahwa mereka adalah keluarga bahagia. Meskipun demikian, Lady Domisha tetaplah Domisha dan Viralbrother tetaplah Erik. Kemudian apa yang membuat masing-masing dari mereka tetaplah menjadi individu dan sekaligus adalah sepasang kekasih?

Pada kesempatan ini saya tidak bertemu secara langsung dengan Erik maupun Domisha, saya hanya duduk di depan laptop saya dan menyalakan internet, melihat setiap video yang mereka unggah. Bagi saya ini cukup untuk melihat apa yang sedang terjadi di sana. Jikapun ada pertanyaan, ini hanyalah video, tidak memberikan penampakan yang nyata dan hanya secara virtual, namun bagi saya adalah semua yang nampak dan dapat diindera adalah materialisasi dan akan nyata justru jika hal itu dapat kita raih dengan pemaknaan yang kita berikan kepada penampakan tersebut, sekalipun itu adalah video. Sekalipun pemberian makna tersebut tidak seperti pemberian makna oleh pelaku dalam video, ini adalah sebuah usaha “aku” untuk mendekatkan atau menyatukan sebuah penampakan kepada kita sehingga penampakan tersebut berarti bagi “aku”. Tidak ada sesuatu hal yang dapat dimiliki secara privasi jika kita sendiri tidak memberikan makna kepada obyek tersebut sekalipun itu miliki kita, dan sebaliknya sekalipun obyek itu milik orang lain jika kita memberikan makna yang muncul dari diri kita sendiri terhadap obyek tersebut maka secara tidak langsung bahwa obyek itu telah menjadi milik kita.

Sebelumnya, saya tidak menganggap bahwa mereka itu benar-benar ada, dan yang ada adalah layar laptop yang ada di hadapan saya, dimana layar laptop ini menampilkan wujud mereka, dari fisik hingga tindakan atau perilaku mereka sehari-hari. Namun, saya tidak tahu apakah wujud fisik mereka benar-benar ada di dunia ini, di suatu tempat di Republik Ceko? Saya pikir mereka atau anda yang membaca juga akan berpikir hal yang sama tentang saya, apakah saya bagi anda benar-benar ada, atau apa yang di hadapan anda saat ini adalah sebuah auto script? Jika mereka ditonton, didengar layaknya video-video kebanyakan, maka mereka hanyalah sebuah permainan imajinasi yang tersaji dalam layar laptop. Video-video mereka itu seperti halnya game atau permainan dalam pc atau laptop atau playstation, atau apapun itu. Jika permainan itu tidak kita “sentuh” maka tidak akan berjalan, yang kita lihat hanyalah sebuah demonstration di sana. Tetapi jika kita beri “sentuh”-an, maka permainan itu benar-benar nyata bagi pemainnya. Begitu juga dengan video-video Erik maupun Domza, jika kita hanya sekedar menonton maka tidak ada hal apapun di sana, dan sebaliknya, sentuhan, atau yang saya maksud adalah pemaknaan yang kita berikan pada video-video mereka, maka kehiduan mereka akan terasa nyata di dalam pengalaman kehidupan kita, artinya bahwa secara tidak langsung kehidupan yang mereka tunjukkan dalam video mereka menjadi bagian dari kehidupan kita, kita masuk di dalam video tersebut, merasakan keceriaan, kesedihan, maupun kemarahan yang ditampakkan dalam ekspresi setiap babaknya (chapter).

Good morning everybody!! Sebuah pembukaan penuh semangat dan keceriaan dari Erik maupun Domiza kepada penonton-penonton video mereka. Saya pikir ini adalah babak penting untuk mencuri perhatian penonton sebelum mereka berulah pada hari itu. Saya tidak tahu, apakah latar belakang (background) dimana mereka mulai menyapa penonton memiliki sebuah arti tertentu bagi dirinya, yang saya tangkap adalah mereka mengeksplor setiap sudut ruang yang ada di dalamnya ataupun disekitarnya, baik itu di kamar tidur (bahkan sedang mengenakan selimut di tempat tidur mereka sudah mulai berbicara), di balkon, maupun di lift. Saya tidak tahu secara pasti, apa itu vlog, saya rasa itu seperti blog namun berisi video-video yang terhubung dengan youtube. Dalam hal ini saya sedikit mengacuhkan apa pekerjaan mereka selain membuat video, seperti Domiza yang menayangkan ketika dia sedang bekerja di suatu perusahaan. Artinya bahwa, selain mereka membuat video, atau dia, memiliki sebuah pekerjaan yang mereka lakuka dalam rutinitas. Namun, dalam hal ini membuat sebuah video juga adalah sebuah pekerjaan bagi mereka, dimana saya menangkap bahwa mereka memberikan sebuah jadwal (schedule) untuk mencari bahan atau materi, waktu untuk mengerjakan video tersebut, dan penayangan atau pengunggahan video.

Keseriusan dalam pengerjaan video adalah sebuah hal yang menjadi perhatian saya pada kedua manusia itu. Kejahilan, keceriaan, kesedihan (terkadang), kemarahan (juga terkadang), yang menggambarkan kehidupan sehari-hari mereka. Dalam hal ini saya melihat video-video yang mereka buat adalah bukan sebuah rekayasa, dalam arti diluar kebiasaan atau pengetahuan mereka, tetapi secara keseluruhan adalah sebuah kesadaran yang telah menjadi pengetahuan sehari-hari mereka. Adapun sebuah kejahilan, yang secara total sudah pasti itu adalah sebuah rekayasa namun hal yang perlu diingat bahwa mereka memiliki kegilaan dalam bertingkah, menjahilin satu sama lain, baik itu secara langsung atau terdapat sebuah rencana sebelum kejahilan itu dilakukan, maka pikiran kegilaan itu adalah sebuah kesatuan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Apa yang kemudian muncul dalam drama di rumah itu, adalah sebuah babak keharmonisan di salah satu pasangan kekasih di dunia ini. Hubungan harmonis yang tampil di layar, namun bukan sebuah “rekayasa” di balik tangan sutradalam dalam sinetron maupun drama serial di televisi kebanyakan. Hubungan ini adalah cuplikan keseharian mereka yang mereka simpan dalam sebuah rekaman yang di-publish dan mengubah struktur rumah menjadi struktur ruang kerja. Apa yang biasa disebut orang sebagai rumah, bagi mereka adalah ruang kerja sepanjang itu muncul atau dimunculkan – atau bisa jadi di luar rumah – di dalam rekaman video-video mereka. Dan apa yang kemudian mereka sebut rumah, yaitu tempa mereka beristirahat, melakukan sesuatu secara privasi, adalah sepanjang mereka melakukannya tanpa mereka tangkan dengan kamera. Itulah satu babak makhluk Tuhan yang ada di muka bumi ini yang menampakkan romantika kehidupan. Lalu, bagaimana hubungan Anda dengan pasangan Anda. 

Anda dapat melihat video Lady Domisha di sini atau ViralBrothers Erik di sini. Awalnya chanel Erik berada menjadi satu dalam judul vlog-nya ViralBrothers. Namun kini vlog itu berbah menjadi ViralBrothers Cenek, yaitu vlog ViralBrother milik Cenek, kawan duet Erik. Karena ada pengunggahan ganda antara Erik dan Cenek, dan follower mereka mungkin juga bingung, maka mereka memutuskan untuk memisahkan diri, tapi maing-masing maih menggunakan ViralBrothers, Erik dengan ViralBrothers Erik, dan Cenek dengan ViralBrothers Cenek.

1 comments:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
Unknown said...

Erik dan Domisha bukan pasangan suami istri yang diawali dari pernikahan. Tapi bukankah romantika tidak bersyarat pernikahan?