by pandu pramudita
Telah
menjadi populer seiring perkembangan teknologi komunikasi yang digabungkan
dengan teknologi penangkap gambar yang dikenal dengan kamera, memberikan
kemudahan untuk setiap orang mengabadikan momen-momen mereka tanpa harus
memiliki kamera eksklusif. Di samping itu, perkembangan kamera digital dengan
ukuran yang dapat digenggam dan harga terjangkau juga memberikan peluang untuk
banyak orang memiliki sebuah alat pengabadian gambar. Pengabadian gambar
kemudian menjadi sebuah hal yang booming dalam jagad teknologi, yang biasa disebut
fotografi. Dalam tren photography ini, muncul satu gaya yang menjadi trend di
berbagai kalangan, yaitu yang dikenal sebagai selfie. Selfie pada dasarnya adalah sebuah gaya fotografi dengan
mengambil potret diri sendiri.
Salah
satu hal yang mengitari gaya fotografi yang satu ini adalah bahwa hasil dari selfi jarang kemudian menjadi sebuah
karya yang berwujud lembaran kertas yang ditempel di dinding dalam bingkai atau
terpasang pada album-album foto. Hasil dari selfie ini kebanyakan langsung
diteruskan pada media-media sosial, seperti facebook,
whatsapp, blackberry messagger, twitter, instagram, dan lain
sebagainya. Artinya bahwa, selfie ini
kemudian dipamerkan langsung kepada mereka yang terhubung dengan media sosial
dalam jaringan pertemanannya, atau langsung ke dunia maya yang dapat diakses
oleh siapapun.
Selfie Eksis |
Meski
tidak jauh kedengarannya dengan narsis, namun kedua hal ini, antara eksis dan
narsis, memiliki perbedaan yang tajam. Bahwa narisis adalah upaya untuk
menyukai, mencintai, dan membanggakan diri sendiri. Namun, nasis bukanlah
egois, karena penekanan egois adalah memikirkan diri sendiri tanpa menghiraukan
keberadaan orang lain, dan ini lebih pada perlawanan dari eksis, bukan narsis. Sedang
narsis penekanannya pada dia ingin menunjukkan kepada dirinya sendiri bahwa ada
sesuatu hal dari bagian dirinya yang dapat dibanggakan atau dia sukai. Jika dilihat
pada selfie, bahwa tindakan narsis ini tidak untuk ditujukan kepada orang lain,
justru dia ingin menunjukkan kepada dirinya sendiri. Antara eksis dan narsis perbedaanya
bahwa, meski hasil selfie keduanya ditunjukkan kepada orang lain, narsis tidak
memiliki harapan untuk ditanggapi oleh orang lain, dan dia juga tidak usah
memikirkan apa yang akan dipikirkan orang lain, yang terpenting adala dirinya
sendiri menyukai apa yang dia miliki. Secara positif, mereka yang memiliki
narsistik, dia memiliki kepercayaan diri yang bagus, namun negatifnya adalah
jika hal ini sering dilakukan maka justru dia menunjukkan ketersendiriannya.
Selfie Eksibision Salah Satu Artis-Penyanyi |
Eksibisionis tidak akan tampak jika di dalam foto terlihat terpisah antara kamera dengan dirinya, karena hal ini memungkinkan ada orang lain di situ untuk mengambil foto mereka. Mengapa jika ada orang lain tidak dikatakan eksibisionis? Karena apa yang dia tunjukkan tidak menggambarkan ditujukan oleh orang banyak, tapi kepada orang yang mengambil gambar dirinya, jika demikian dia pada dasarnya melakukan seksualitas yang normal, hanya saja mungkin sedang penetrasi atau pemanasan seksualitas untuk merangsang hasrat. Selain itu, hanya dengan berfoto selfie terbuka di ruang terbuka tidak cukup diakatan eksibisionis. Dikatakan eksibisionis sepanjang keterbukaan tubuhnya dilihat oleh banyak orang, baik itu dilakukan di depan umum yang terdapat banyak orang, atau langsung dihadapan kamera yang kemudian disebarkan di media sosial.
Dalam
eksibisionis, letak seksualitasnya adalah ketika dia bisa menunjukkan bagian
tubuhnya kepada orang banyak maka dia akan mendapat kepuasa seksualitas. Namun hal
ini bukan disebut narsis, karena dalam seksualitas narsis, yang menekankan
kepuasan dirinya dari dirinya, dilakukan dengan masturbasi. Namun demikian,
mastrubasi dikatakan narsis sejauh imajinasi yang memunculkan kepuasanya adalah
dirinya sendiri bukan imajinasi atas lawan jenis lain dalam bentuk tangannya
sendiri. Meski eksibisionis bukanlah narsis, tapi narsis adalah bagian dari
awal untuk eksibision.
Saya sendiri tidak dapat mengatakan bahwa selfie eksibisionis salah untuk dilakukan meski pada dasarnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan seksualitas tapi tidak saya anggap sebagai penyimpangan sosial. Bagaimanapun seseorang memiliki hasrat seksualitasnya sendiri-sendiri. Namun demikian, bukan tanpa sebab mereka melakukan eksibisionis. Saya sendiri tidak dapat menilai sepihak, karena dimungkinkan sekali banyak hal yang mengitari mereka untuk terdorong melakukan eksibisionis. Salah satu hal yang mungkin bisa saya terima adalah bahwa dia tidak mampu untuk menyalurkan seksualitasnya atau tidak mendapat kepuasan seksualitas. Selain itu, intimidasi dari orang-orang disekitarnya terhadap tubuhnya yang menimbulkan rasa bangga akan bagian tubuhnya menjadi salah satu motivasi bagi mereka untuk melakukan eksibisionis.
Pada kesempatan ini, gambar-gambar yang saya tampilkan adalah gambar-gambar selfie dari peremupuan Indonesia, yang tidak lain karena saya sendiri adalah seorang laki-laki yang tidak mampu membuang terlalu banyak kejijikan untuk memandang selfie yang dilakukan oleh para laki-laki lain. Namun, pada dasarnya, banyak juga diantara laki-laki yang melakukan selfie eksis, narsis, sampai eksibisionis.
Saya sendiri tidak dapat mengatakan bahwa selfie eksibisionis salah untuk dilakukan meski pada dasarnya dapat dikatakan sebagai penyimpangan seksualitas tapi tidak saya anggap sebagai penyimpangan sosial. Bagaimanapun seseorang memiliki hasrat seksualitasnya sendiri-sendiri. Namun demikian, bukan tanpa sebab mereka melakukan eksibisionis. Saya sendiri tidak dapat menilai sepihak, karena dimungkinkan sekali banyak hal yang mengitari mereka untuk terdorong melakukan eksibisionis. Salah satu hal yang mungkin bisa saya terima adalah bahwa dia tidak mampu untuk menyalurkan seksualitasnya atau tidak mendapat kepuasan seksualitas. Selain itu, intimidasi dari orang-orang disekitarnya terhadap tubuhnya yang menimbulkan rasa bangga akan bagian tubuhnya menjadi salah satu motivasi bagi mereka untuk melakukan eksibisionis.
Pada kesempatan ini, gambar-gambar yang saya tampilkan adalah gambar-gambar selfie dari peremupuan Indonesia, yang tidak lain karena saya sendiri adalah seorang laki-laki yang tidak mampu membuang terlalu banyak kejijikan untuk memandang selfie yang dilakukan oleh para laki-laki lain. Namun, pada dasarnya, banyak juga diantara laki-laki yang melakukan selfie eksis, narsis, sampai eksibisionis.
Selfie-selfie Eksibisionis Perempuan Indonesia |
0 comments:
Post a Comment