|
Princess of Batik - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
by: pandu pramudita
Karnaval, sebuah parade berjalan yang mebentuk sebuah barisan memanjang
dan menampilkan sebuah identitas diri dalam jalan-jalan yang siap diakui oleh banyak
pasang mata bola yang memandangnya. Karnaval adalah sebuah ajang perayaan
eksistensi identitas suatu kelompok dalam masyarakat. Kegiatan ini telah lama
muncul di berbagai negara dengan berbagai variasinya dengan garapan-garapan
profesional, seperti di Rio de Janeiro, Brazil yang setiap tahunnya akan
mempertontonkan identitas budaya dan seksualitas masyarakat Brazil di Rio.
Berbagai fashion muncul di sana, dengan pernak-pernik yang tertempel pada
tubuh-tubuh pelakunya. Keindahan tubuh ilahi yang dibalut dengan bulu-bulu
maupun kain menjadi pusat-pusat perhatian masyarakatnya, dan juga berbagai
variasi kendaraan yang dihiasi dengan berbagai bentuk yang unik. Tetapi
karnaval juga tidak dibatasi hanya dalam bentuk-bentuk yang indah, juga dalam
barisan serempak penuh dengan sahaja, yang telah dirintis oleh Adolf Hitler
dengan barisan serempak tentara-tentara Nazi yang dipertontonkan kepada jutaan
warga Jerman pada saat Perang Dunia II, memperlihatkan kesiapan negara ini
bertempur dan siap menjadi juara perang dunia pada waktu itu, meski kemudian tokoh
tersebut menghilang entah kemana, menjadi misteri. Kengerian yang diperlihatkan
dalam darah-darah yang mengalir dari tubuh yang penuh sayatan pedang dan
tetesan-tetesan air mata yang dipertontonkan dijalanan oleh mereka kaum Suni di
negara Saudi Arabia pada saat mengenang meninggalnya cucu kesayangan Nabi
Muhammad Saw. Di Indonesia sendiri, karnaval pun juga telah muncul dari zaman
kerajaan. Salah satunya yang masih eksis di Kesultanan Ngayogyakarta
Hadiningrat, Upacara Garebeg yang
diadakan tiga kali dalam setahun, yaitu pada saat Maulud Nabi, 1 Syawal,
dan hari raya Idul Adha. Tidak banyak
masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat Jawa mengenal upacara-upacara demikian
sebagai bentuk karnaval dimana kemudian keraton menunjukkan eksistensi
identitas dan akan memperkuat pengakuan lembaga ini di dalam masyarakat
Indonesia khususnya dalam masyarakat Jawa, terkhusus lagi masyarakat
Yogyakarta.
Dalam masyarakat
kekinian, identitas kemudian menjadi sebuah “minuman” yang bukan mereka
konsumsi tetapi yang mereka sodorkan sedang “kehausan” itu berada dalam
pengakuan identitas mereka oleh masyarakat sekitar. Jember Fashion Carnival (JFC), satu karnaval yang tergelar di
Indonesia, mungkin yang terbesar di Indonesia, yang menyajikan identitas masyarakat
dalam bentuk fashion yang kemudian dipertontonkan di jalan protokol di kota
itu. Kemudian karnaval yang semacam ini saya maknai sebagai karnaval modern
sedang seperti garebek adalah
karnaval tradisional. Keduanya bagi saya memiliki kesamaan yaitu menunjukkan
eksistensi identitas mereka kepada masyarakat sekitar, setidaknya masyarakat
yang menonton karnaval itu. Agustus adalah momentum perayaan kemerdekaan, baik
negara, lembaga, maupun individu. Kutoarjo, sebagai salah satu kecamatan di
Kabupaten Purworejo tidak luput dari perayaan identitas ini. Hanya saja mungkin
garapan yang sampai sekarang tidak lebih serius, karena tidak banyak identitas
yang dapat dipahami dan justru hanyalah tontonan semata yang mungkin menjadi
pernik pasangan mata di jalanan kota itu. Hanya beberapa lembaga yang
menunjukkan keseriusan membangun identitas ini, dan itu hanyalah pada
penggalangan beberapa barisan atau individu dalam lembaganya.
Karnaval, seperti
yang kita ketahui, fashion kemudian akan menjadi sorotan utama oleh pasangan
mata yang menonton. Sedang, kendaraan hias hanyalah ornamental pendukung saja
sebagai wujud kemampuan lembaga dalam partisipasi di karnaval itu. Beberapa
identitas yang kemudian terbaca seperti ketahanan batik, barisan kehormatan,
kesenian, tarian, inner beauty,
pengolaan sampah, dan gender hari ini. Ketahanan batik ini
dimaksudkan sebagai identitas lembaga mereka yang menonjolkan kemampuan mereka
mengolah maupun memproduksi batik, dan mungkin untuk menunjukkan batik hari
ini. Barisan kehormatan muncul di setiap lembaga yang ikut dalam karnaval, dan
terletak di barisan pertama mereka, yang menunjukkan bahwa lembaga mereka
memberikan penghormatan pada negara dalam wujud bendera merah putih yang
berkibar di ujung tiang yang diusung oleh barisan ini. Nampaknya, marching band
hari ini telah muncul dalam barisan kehormatan, dimana lagu-lagu kebangsaan
maupun deruman mengiringi kehikmatan barisannya. Dari berbagai usaha untuk
menonjolkan kesenian, berbagai lembaga mencoba untuk memunculkan costum-costum
kesenian, hanya saja bukankah kesenian itu akan muncul ketika bermain? Seperti
hanlnya tarian yang mencoba dimainkan ketika barisan parade sedang berhenti
menunggu dibukakan jalan. Kamera lebih banyak menyorot gadis-gadis yang
berdandan anggun, yang mencoba menampilkan inner
beauty mereka, beberapa menampilkannya dengan menghias diri dari pengolaan
barang yang tidak terpakai. Ketika kamera mencoba menyorot para kaum adam,
hanya identitas sementara merekalah yang muncul seperti mengubah gender atau
mencoba meniru identitas yang sudah ada. Semoga tahun kedepan
identitas-identitas itu digarap lebih serius karena kita tahu bahwa masyarakat
haus akan identitas, dan bukan tontonan jalanan semata.
Ketahanan Batik
|
Batik Open-Line Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Batik Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Princess Escort of Batik - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Batik Spread Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
Barisan Kehormatan
|
The Great Man Flag - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
First Line - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Beauty First Line - Kutoarjo Karnaval, 2015 |
|
Mayorettes Giving Honor - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Toner Marching Drum Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Standing Marching Band Attitude - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Toner Marching Drum Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
Kesenian dan Tari
|
Sinden Show - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Dolalak Show - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Buto Face - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Buto Side - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Flag Dancing Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Ayo Kerja Dancing - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Dancing and Singing Girls Line - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Associate Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Flag Dancer Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Flag Dancers - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
Inner Beauty
|
Beauty Side - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Joke Lips - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Smiling side - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
White Kebaya Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Beauty Walk - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Main Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Leopard Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Mayorette Playing Stick - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Uncomplicated Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Looking Eyes - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Walking Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Still Silent - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Flag Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Smile Batik Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Green Star Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Miss Long Hairs Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Open Line Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Ornamental Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Purple Butterfly Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Purple Flower Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Self Confident Among - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Smilling White Bird - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Walking Peacock - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Butterfly Wings Walk - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Butterfly X Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Princess Washing Soap - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Hijab Flog-Newspaper - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
Identitas Hari Ini
|
Michael Jackson - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Gentle Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Perverter Peoples - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
Promotor Identity - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
While Identity Today 1 - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
While Identity Today 2 - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
While Identity Today 3 - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
While Identity Today 4 - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
|
While Identity Today 5 - Kutoarjo Carnaval, 2015 |
1 comments:
Purworeo tidak hanya memiliki gadis-gads yang cantik, pria yang cantik juga ada, meski munculnya setahun sekali.
Post a Comment