Saturday, August 29, 2015

Karnaval Kutoarjo 2015: Mencoba Membangun Identitas di Jalan

Princess of Batik - Kutoarjo Carnaval, 2015
by: pandu pramudita

Karnaval, sebuah parade berjalan yang mebentuk sebuah barisan memanjang dan menampilkan sebuah identitas diri dalam jalan-jalan yang siap diakui oleh banyak pasang mata bola yang memandangnya. Karnaval adalah sebuah ajang perayaan eksistensi identitas suatu kelompok dalam masyarakat. Kegiatan ini telah lama muncul di berbagai negara dengan berbagai variasinya dengan garapan-garapan profesional, seperti di Rio de Janeiro, Brazil yang setiap tahunnya akan mempertontonkan identitas budaya dan seksualitas masyarakat Brazil di Rio. Berbagai fashion muncul di sana, dengan pernak-pernik yang tertempel pada tubuh-tubuh pelakunya. Keindahan tubuh ilahi yang dibalut dengan bulu-bulu maupun kain menjadi pusat-pusat perhatian masyarakatnya, dan juga berbagai variasi kendaraan yang dihiasi dengan berbagai bentuk yang unik. Tetapi karnaval juga tidak dibatasi hanya dalam bentuk-bentuk yang indah, juga dalam barisan serempak penuh dengan sahaja, yang telah dirintis oleh Adolf Hitler dengan barisan serempak tentara-tentara Nazi yang dipertontonkan kepada jutaan warga Jerman pada saat Perang Dunia II, memperlihatkan kesiapan negara ini bertempur dan siap menjadi juara perang dunia pada waktu itu, meski kemudian tokoh tersebut menghilang entah kemana, menjadi misteri. Kengerian yang diperlihatkan dalam darah-darah yang mengalir dari tubuh yang penuh sayatan pedang dan tetesan-tetesan air mata yang dipertontonkan dijalanan oleh mereka kaum Suni di negara Saudi Arabia pada saat mengenang meninggalnya cucu kesayangan Nabi Muhammad Saw. Di Indonesia sendiri, karnaval pun juga telah muncul dari zaman kerajaan. Salah satunya yang masih eksis di Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Upacara Garebeg yang diadakan tiga kali dalam setahun, yaitu pada saat Maulud Nabi, 1 Syawal, dan hari raya Idul Adha. Tidak banyak masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat Jawa mengenal upacara-upacara demikian sebagai bentuk karnaval dimana kemudian keraton menunjukkan eksistensi identitas dan akan memperkuat pengakuan lembaga ini di dalam masyarakat Indonesia khususnya dalam masyarakat Jawa, terkhusus lagi masyarakat Yogyakarta.

Dalam masyarakat kekinian, identitas kemudian menjadi sebuah “minuman” yang bukan mereka konsumsi tetapi yang mereka sodorkan sedang “kehausan” itu berada dalam pengakuan identitas mereka oleh masyarakat sekitar. Jember Fashion Carnival (JFC), satu karnaval yang tergelar di Indonesia, mungkin yang terbesar di Indonesia, yang menyajikan identitas masyarakat dalam bentuk fashion yang kemudian dipertontonkan di jalan protokol di kota itu. Kemudian karnaval yang semacam ini saya maknai sebagai karnaval modern sedang seperti garebek adalah karnaval tradisional. Keduanya bagi saya memiliki kesamaan yaitu menunjukkan eksistensi identitas mereka kepada masyarakat sekitar, setidaknya masyarakat yang menonton karnaval itu. Agustus adalah momentum perayaan kemerdekaan, baik negara, lembaga, maupun individu. Kutoarjo, sebagai salah satu kecamatan di Kabupaten Purworejo tidak luput dari perayaan identitas ini. Hanya saja mungkin garapan yang sampai sekarang tidak lebih serius, karena tidak banyak identitas yang dapat dipahami dan justru hanyalah tontonan semata yang mungkin menjadi pernik pasangan mata di jalanan kota itu. Hanya beberapa lembaga yang menunjukkan keseriusan membangun identitas ini, dan itu hanyalah pada penggalangan beberapa barisan atau individu dalam lembaganya.

Karnaval, seperti yang kita ketahui, fashion kemudian akan menjadi sorotan utama oleh pasangan mata yang menonton. Sedang, kendaraan hias hanyalah ornamental pendukung saja sebagai wujud kemampuan lembaga dalam partisipasi di karnaval itu. Beberapa identitas yang kemudian terbaca seperti ketahanan batik, barisan kehormatan, kesenian, tarian, inner beauty, pengolaan sampah, dan gender hari ini. Ketahanan batik ini dimaksudkan sebagai identitas lembaga mereka yang menonjolkan kemampuan mereka mengolah maupun memproduksi batik, dan mungkin untuk menunjukkan batik hari ini. Barisan kehormatan muncul di setiap lembaga yang ikut dalam karnaval, dan terletak di barisan pertama mereka, yang menunjukkan bahwa lembaga mereka memberikan penghormatan pada negara dalam wujud bendera merah putih yang berkibar di ujung tiang yang diusung oleh barisan ini. Nampaknya, marching band hari ini telah muncul dalam barisan kehormatan, dimana lagu-lagu kebangsaan maupun deruman mengiringi kehikmatan barisannya. Dari berbagai usaha untuk menonjolkan kesenian, berbagai lembaga mencoba untuk memunculkan costum-costum kesenian, hanya saja bukankah kesenian itu akan muncul ketika bermain? Seperti hanlnya tarian yang mencoba dimainkan ketika barisan parade sedang berhenti menunggu dibukakan jalan. Kamera lebih banyak menyorot gadis-gadis yang berdandan anggun, yang mencoba menampilkan inner beauty mereka, beberapa menampilkannya dengan menghias diri dari pengolaan barang yang tidak terpakai. Ketika kamera mencoba menyorot para kaum adam, hanya identitas sementara merekalah yang muncul seperti mengubah gender atau mencoba meniru identitas yang sudah ada. Semoga tahun kedepan identitas-identitas itu digarap lebih serius karena kita tahu bahwa masyarakat haus akan identitas, dan bukan tontonan jalanan semata.
Ketahanan Batik
Batik Open-Line Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Batik Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015
Princess Escort of Batik - Kutoarjo Carnaval, 2015
Batik Spread Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015

Barisan Kehormatan
The Great Man Flag - Kutoarjo Carnaval, 2015
First Line - Kutoarjo Carnaval, 2015
Beauty First Line - Kutoarjo Karnaval, 2015
Mayorettes Giving Honor - Kutoarjo Carnaval, 2015
Toner Marching Drum Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Standing Marching Band Attitude - Kutoarjo Carnaval, 2015
Toner Marching Drum Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015

Kesenian dan Tari
Sinden Show - Kutoarjo Carnaval, 2015
Dolalak Show - Kutoarjo Carnaval, 2015
Buto Face - Kutoarjo Carnaval, 2015
Buto Side - Kutoarjo Carnaval, 2015
Flag Dancing Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015
Ayo Kerja Dancing - Kutoarjo Carnaval, 2015
Dancing and Singing Girls Line - Kutoarjo Carnaval, 2015
Associate Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015
Flag Dancer Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015
Flag Dancers - Kutoarjo Carnaval, 2015

Inner Beauty
Beauty Side - Kutoarjo Carnaval, 2015
Joke Lips - Kutoarjo Carnaval, 2015
Smiling side - Kutoarjo Carnaval, 2015
White Kebaya Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Beauty Walk - Kutoarjo Carnaval, 2015
Main Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Leopard Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Mayorette Playing Stick - Kutoarjo Carnaval, 2015
Uncomplicated Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Looking Eyes - Kutoarjo Carnaval, 2015
Walking Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Still Silent - Kutoarjo Carnaval, 2015
Flag Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Smile Batik Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Green Star Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Miss Long Hairs Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015
Open Line Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Ornamental Girls - Kutoarjo Carnaval, 2015
Purple Butterfly Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015
Purple Flower Girl - Kutoarjo Carnaval, 2015
Self Confident Among - Kutoarjo Carnaval, 2015
Smilling White Bird - Kutoarjo Carnaval, 2015
Walking Peacock - Kutoarjo Carnaval, 2015
Butterfly Wings Walk - Kutoarjo Carnaval, 2015
Butterfly X Wings - Kutoarjo Carnaval, 2015
Princess Washing Soap - Kutoarjo Carnaval, 2015
Hijab Flog-Newspaper - Kutoarjo Carnaval, 2015

Identitas Hari Ini
Michael Jackson - Kutoarjo Carnaval, 2015
Gentle Mayorette - Kutoarjo Carnaval, 2015
Perverter Peoples - Kutoarjo Carnaval, 2015
Promotor Identity - Kutoarjo Carnaval, 2015
While Identity Today 1 - Kutoarjo Carnaval, 2015
While Identity Today 2 - Kutoarjo Carnaval, 2015
While Identity Today 3 - Kutoarjo Carnaval, 2015
While Identity Today 4 - Kutoarjo Carnaval, 2015
While Identity Today 5 - Kutoarjo Carnaval, 2015

1 comments:

luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com
Unknown said...

Purworeo tidak hanya memiliki gadis-gads yang cantik, pria yang cantik juga ada, meski munculnya setahun sekali.